Jenis Refrigerant pada Sistem HVAC

Refrigerant adalah zat atau campuran zat yang digunakan dalam sistem HVAC untuk mengalirkan kalor dari satu tempat ke tempat lain, memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan atau sebaliknya. Refrigerant dipilih berdasarkan kriteria seperti efisiensi, keselamatan, ketersediaan, dan dampak lingkungan. Beberapa refrigerant yang umum digunakan pada sistem HVAC adalah:

Features:

1. R-22: Refrigerant ini telah digunakan selama beberapa dekade dalam sistem HVAC, tetapi sekarang mulai ditinggalkan karena memiliki ODP yang tinggi. R-22 akan dihapus dari produksi dan impor pada tahun 2020 dan digantikan oleh R-410A.


2. R-410A: Refrigerant ini umumnya digunakan pada sistem AC split dan memiliki ODP (Ozone Depletion Potential) yang sama dengan nol, sehingga ramah lingkungan. R-410A juga memiliki efisiensi yang tinggi dan menghasilkan pendinginan yang lebih baik daripada R-22 (yang digunakan sebelumnya), tetapi membutuhkan tekanan yang lebih tinggi pada sistemnya.


3. R-407C: Refrigerant ini digunakan sebagai alternatif untuk R-22, karena memiliki ODP nol dan GWP (Global Warming Potential) yang lebih rendah. R-407C digunakan pada AC rooftop dan sistem HVAC lainnya.


4. R-134a: Refrigerant ini umumnya digunakan pada mobil dan sistem pendingin lainnya. R-134a memiliki ODP yang nol, tetapi memiliki GWP yang cukup tinggi, sehingga sedang dipertimbangkan untuk diganti dengan refrigerant yang lebih ramah lingkungan.


5. R-32: Refrigerant ini juga digunakan pada AC split system dan memiliki GWP yang lebih rendah dari R-410A dan R-134a. R-32 juga memiliki efisiensi yang lebih baik dan memungkinkan penggunaan pipa yang lebih kecil pada sistem AC.


6. R-123: Refrigerant ini juga memiliki nilai GWP yang rendah dan digunakan pada sistem chiller dengan suhu rendah hingga -40°C atau bahkan lebih rendah.

Secara keseluruhan, perbedaan antara jenis refrigerant tersebut terletak pada efisiensi, tekanan kerja, keamanan, dan dampak lingkungan yang dihasilkan. R-410A dan R-407C lebih ramah lingkungan dan memiliki efisiensi yang baik, sementara R-134a memiliki GWP yang tinggi. R-32 memiliki GWP yang lebih rendah dan efisiensi yang lebih baik daripada R-410A dan R-134a, tetapi masih kurang umum digunakan di pasar global. R-123 digunakan pada sistem chiller dengan suhu rendah dan memiliki GWP yang rendah. Selain refrigerant yang telah disebutkan diatas, masih ada refrigerant lain yang beredar seperti R-1234yf yang saat ini sedang dikembangkan, R-290 dan R-600a yang umumnya digunakan untuk freezer (alternatid R-134a), dll.