Aneka Inter Kencana

HVAC, Air Quality and Humidity Specialist

Blog

Preventive Maintenance Pada Air Cooled Chiller




Chiller adalah bagian integral dari sistem pendingin udara yang penting untuk menjaga suhu di bangunan komersial dan industri. Melakuan perawatan pada chiller sangat penting. Hal ini dikarenakan pemeliharan efisiensi energi dan kinerja dari mesin Chiller itu sendiri. Efisiensi energi yang optimal akan menyebabkan konsumsi energi yang leboh rendah. Selain itu, perawatan pada Chiller dapat menjadi Langkah preventif dalam mencegah kegagalan operasional dan memperpanjang umur Chiller.

Berikut ini adalah daftar perawatan preventif untuk pendingin udara (air-cooled chiller) guna memastikan kinerjanya optimal, umur pakainya panjang, dan efisiensinya tetap terjaga:

Features:

  1. Pemeriksaan Rutin, Periksa apakah ada tanda-tanda kebocoran, korosi, atau kerusakan pada unit. Periksa kondisi koil kondensor untuk kotoran, debu, atau penyumbatan. Periksa kondisi komponen listrik, termasuk kabel, kontak, dan kontrol.

  2. Pembersihan, Bersihkan koil kondensor secara teratur untuk menghilangkan kotoran, debu, dan serpihan. Ini dapat dilakukan menggunakan sikat lembut, udara bertekanan, atau solusi pembersih khusus untuk koil. Bersihkan segala kotoran atau penyumbatan dari lubang masuk dan keluar unit.

  3. Level Refrigeran, Pantau level refrigeran dan pastikan berada dalam kisaran yang direkomendasikan oleh produsen. Jika level refrigeran rendah, periksa kebocoran dan perbaiki segera sebelum mengisi ulang sistem.

  4. Level Oil, Periksa level Oli di kompresor dan sistem pelumasan. Tambahkan minyak sesuai dengan spesifikasi dari produsen.

  5. Perawatan Kipas, Periksa dan bersihkan bilah kipas dari kotoran, debu, dan kerusakan. Pastikan motor kipas terlumasi dan berfungsi dengan baik.

  6. Komponen Listik, Periksa dan perketat koneksi listrik serta periksa tanda-tanda aus atau kerusakan. Uji kontrol listrik, relay, dan sakelar keselamatan untuk memastikan berfungsi dengan baik.

  7. Belt dan Pulley, Periksa ketegangan dan penjajaran belt. Ganti belt yang aus atau rusak. Lumasi pulley dan bantalan sesuai kebutuhan.

  8. Pengolahan Air, Jika pendingin udara adalah pendingin air, pantau kualitas air dan terapkan program pengolahan air untuk mencegah pembentukan kerak, korosi, dan pertumbuhan biologis.

  9. Pengecekan Suhu dan Tekanan, Pantau suhu dan tekanan operasi untuk memastikan berada dalam rentang yang dapat diterima. Sesuaikan pengaturan jika diperlukan untuk kinerja dan efisiensi optimal.

  10. Pengecekan Keselamatan, Uji fitur keselamatan seperti katup pelepas tekanan, sensor suhu, dan kontrol pemadaman darurat.

  11. Dokumentasi, Simpan catatan rinci aktivitas perawatan, termasuk tanggal, tugas yang dilakukan, dan masalah yang dihadapi. Rujuk pada panduan perawatan dan jadwal dari produsen untuk rekomendasi dan interval spesifik.

  12. Inspeksi Profesional, Jadwalkan inspeksi reguler oleh teknisi HVAC yang berkualifikasi untuk mengidentifikasi potensi masalah dan memastikan kepatuhan dengan garansi produsen.

    Menerapkan program perawatan preventif untuk pendingin udara dapat membantu meminimalkan waktu henti, mengurangi konsumsi energi, dan memperpanjang umur pakai peralatan. Inspeksi rutin dan upaya perawatan proaktif adalah kunci untuk memaksimalkan efisiensi dan menghindari biaya perbaikan yang mahal.

    Secara keseluruhan, melakukan perawatan pada chiller sangat penting untuk menjaga kinerja yang optimal, mencegah kegagalan yang tidak terduga, dan memperpanjang umur pakai peralatan. Itu juga dapat mengurangi biaya operasional jangka panjang dan meningkatkan kepuasan pengguna bangunan.

Contact Us

PT.Aneka Inter Kencana

Address: Jl. K.H. Moch Mansyur No.15 F4, Jakarta Pusat, 10140, Indonesia
Email: sales@anekainterkencana.com
Phone / Whatsapp: +628-23817-48189

How Can We Help You?

Submit Your Email Address so we can help you